Friday, August 28, 2015

Motor Bakar 2 Tak (2 Langkah)


Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan motor bakar 2 tak yang sukses oleh Sir Dougald Clerk tahun 1876. (Anonim.2008).
Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka dan masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder.
Lebih jelasnya system pada motor bakar 2 tak dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 






Langkah Masuk (Intake). Campuran bahan bakar dan udara dihisap masuk ke dalam rumah engkol akibat tekanan vakum yang terjadi pada saat piston bergerak ke atas. 







Langkah Penyaluran (Transfer/Exhaust). Pada saat mendekati posisititik mati bawah, saluran masuk terbuka dan campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder. Pada saat yang sama masuknya campuran bahan bakar dan udara tersebut mendorong sisa hasil pembakaran keluar melalui saluran pengeluaran pada sisi yang berlawanan dari lubang pemasukan.










Langkah Tekan (Compression). Selanjutnya piston bergerak ke atas dan menekan campuran bahan bakar dan udara. (pada saat yang sama terjadi langkah masuk yang berikutnya di bagian bawah piston).













Langkah Tenaga (Power). Pada saat pendekati posisi titik mati atas busi akan menyala dan menyundut campuran bahan bakar dan udara sehingga terjadi ledakan yang mendorong piston ke bawah.











Mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti ini membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Karena itu dibutuhkan pelumas yang lebih, sebab putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal ini juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik, boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya, tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya “No Engine is Perfect !” Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head-nya juga berbeda, piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan campuran bahan bakar – udara ke ruang bakar.

Motor Bakar 4 Tak (4 Langkah)

Proses Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar. ( Sumber: New Step 1, hal 3 — 4)



Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga akan
mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)




Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang  telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.



Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.





Pada motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat langkah piston. Langkah pertama yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB, disebut langkah pengisian. Langkah kedua yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah kompresi. Langkah ketiga piston bergerak dari TMA ke TMB disebut langkah usaha. Pada langkah usaha in terjadilah proses pembakaran bahan bakar (campuran udara dan bahan bakar) didalam silinder motor / ruang pembakaran yang menghasilkan tenaga yang mendorong piston dariTMA keTMB. Langkah keempat yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah pembuangan. Gas hasil pembakaran didorong oleh piston keluar silinder motor. Jadi pada motor empat langkah proses kerja mptor untuk menghasilkan satu langkah usaha (yang menghasilkan tenaga) diperlukan empat langkah piston. Empat langkah piston berarti sama dengan dua kali putaran poros engkol.
Pada motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali langkah usaha hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah yang paling sederhana, pintu masuk atau lubang masuk dan lubang buang terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi bawah pada dinding silinder motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston berada TMB, kedua lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam silinder melalui lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka lubang masukakan tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah kompresi. Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas bahan bakar. Dengan terjadinya pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga pembakaran yang mendorong piston ke bawah dari TMA ke TMB. Langkah usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu terbuka lubang buang. Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang. Dengan demikian pada motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha / pembakaran gas dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat dari putaran poros engkolnya diperlukan satu kali putaran poros engkol.

Motor DC

Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Motor DC

Motor DC

Komponen Utama Motor DC

Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :

1. Kutub medan magnet

Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2. Kumparan motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

3. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara kumparan motor DC dan sumber daya.

Kelebihan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC tersebut, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :
  • Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan meningkatkan kecepatan
  • Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Gaya elektromagnetik :      E = K Φ N
Torque :                                 T = K Φ Ia
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus kumparan motor DC
K = konstanta persamaan

Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah / separately excited.

2. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.
Karakteristik Motor DC ShuntKarakteristik Motor DC Shunt
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
  • Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
  • Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

3. Motor DC daya sendiri: motor seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
  • Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
  • Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
Karakteristik Motor DC SeriKarakteristik Motor DC Seri

4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Karakteristik Motor DC Kompon-GabunganKarakteristik Motor DC Kompon

Macam Mesin Listrik

Motor listrik AC berfungsi untuk merubah energi listrik dari arus listrik AC menjadi energi mekanis. Energi mekanis yang terbangkitkan berupa energi putaran poros rotor motor listrik. Fungsi motor listrik ini merupakan kebalikan dari generator AC yang berfungsi untuk merubah energi mekanis menjadi energi listrik AC.
(null)
Rangkaian Motor dan Generator AC
(Sumber)
Motor listrik AC dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis dengan cara kerja yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya, prinsip kerja motor listrik AC sama seperti generator AC, generator DC, maupun motor listrik DC, yang menggunakan fenomena induksi elektromagnetik. Hukum Faraday mengenai fenomena induksi elektromagnetik menjadi dasar dari prinsip kerja motor listrik AC apapun tipenya. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu tipe-tipe dari motor listrik AC.
Macam-Macam Motor Listrik AC Berdasarkan Kecepatan Putaran Rotor
Berdasarkan kecepatan putaran rotor, motor listrik AC dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe yakni motor sinkron dan motor tak-sikron atau asinkron. Disebut dengan motor AC sinkron adalah karena kecepatan putaran rotornya sama persis dengan kecepatan gelombang listrik AC jaringan. Sedangkan motor listrik asinkron disebut demikian adalah karena kecepatan putaran rotornya sedikit lebih pelan daripada kecepatan gelombang listrik AC jaringan. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas lebih dalam satu per satu.
  1. Motor AC Sinkron
    Motor sinkron adalah motor listrik AC, yang pada kondisi steady, kecepatan putaran rotor nya tersinkronisasi atau sebanding dengan frekuensi gelombang arus AC. Jika kita kaitkan dengan rumus putaran rotor mesin AC di bawah ini, maka kecepatan rotor akan selalu sebanding dengan frekuensi listrik supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub magnet.
    N=120 \dfrac {f}{P}
    Dimana N = kecepatan putaran rotor motor (rpm), f = frekuensi sumber listrik AC (Hz), dan P = jumlah kutub magnet untuk setiap fase listrik.
    Prinsip kerja motor listrik AC tipe sinkron adalah terletak pada sistem eksitasi pada rotornya. Rotor motor AC sinkron memiliki kutub magnet dengan posisi yang tetap. Kutub magnet tersebut terkunci dengan medan magnet yang terbangkitkan di stator. Sehingga pada saat medan magnet stator berputar akibat gelombang listrik AC, rotor motor akan ikut berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan gelombang listrik AC.
     photo synchronous-motor_03a.gif
    Animasi Motor AC Sinkron
    (Sumber)
    Gambar animasi di atas adalah ilustrasi sebuah motor listrik AC sinkron dengan sumber listrik AC tiga fasa. Pada gambar tersebut, terlepas dari sumber eksitasinya, rotor motor tersusun atas dua kutub magnet yakni utara (merah) dan selatan (hijau). Sedangkan sisi stator, tersusun atas beberapa kumparan kawat dengan sumber tegangan listrik AC tiga fasa (merah, biru, hijau). Melalui beberapa kumparan yang disusun sedemikian rupa, listrik AC tiga fasa terkonversi menjadi kutub magnet dan medan magnet putar. Kutub magnet stator yang terbangkitkan akan tarik-menarik dengan kutub magnet rotor yang berlawanan. Sehingga jika medan atau kutub magnet stator berputar karena gelombang listrik AC, maka rotor motor akan ikut berputar mengikuti putaran kutub magnet stator. Kutub utara rotor akan selalu mengikuti putaran kutub selatan stator, sedangkan kutub selatan rotor akan mengikuti putaran kutub utara stator. Dengan demikian kecepatan putaran rotor akan selalu sama dengan kecepatan putaran medan magnet stator, dan karena hal inilah motor listrik AC ini disebut dengan motor listrik AC tipe sinkron.

    Video Prinsip Kerja Motor AC Sinkron
    (Sumber)
    Jelas bahwa karakteristik paling utama dari motor listrik AC tipe sinkron adalah komponen rotor yang memiliki kutub magnet tetap. Medan magnet rotor motor tersebut dapat dibangkitkan dari berbagai cara. Sehingga berdasarkan hal ini, motor AC sinkron dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe.
    • Motor Sinkron dengan Magnet Permanen
      Cara paling mudah untuk mendapatkan medan magnet pada rotor motor listrik sinkron adalah dengan menggunakan magnet permanen. Dengan cara ini akan didapatkan motor listrik yang lebih awet, konsumsi listrik yang relatif hemat karena tidak dibutuhkannya eksitasi pada rotor, serta kerugian panas yang sangat kecil.
      Dibandingkan dengan motor listrik induksi, motor sinkron dengan magnet permanen memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan. Tabel di bawah ini akan menjelaskan beberapa poin tersebut.
      image
    • Motor Sinkron Reluktansi
      Motor sinkron reluktansi menggunakan rotor dengan bahan ferromagnetik, yang diinduksi oleh medan magnet stator. Medan magnet stator dibangkitkan dengan menggunakan beberapa kumparan yang dialiri arus listrik AC. Rotor yang menggunakan bahan logam yang dapat ditarik oleh magnet namun bukan magnet permanen, akan berputar mengikuti putaran medan magnet yang terbangkitkan pada stator motor. Kecepatan sinkron motor didapatkan pada motor reluktansi yang memiliki kutub rotor dengan jumlah yang sama dengan kutub stator.

      Animasi Motor Reluktansi
    • Motor Sinkron Histerisis
      Rotor motor sinkron histerisis menggunakan material silinder baja kobalt dengan nilai koersivitas tinggi. Koersivitas adalah sebuah sifat material ferromagnetik untuk menahan medan magnet luar sehingga ia tidak kehilangan sifat kemagnetannya. Sehingga material dengan koersivitas tinggi, sekali ia termagnetisasi oleh medan magnet dengan arah tertentu, akan membutuhkan medan magnet terbalik yang besar untuk melawan magnetisasi tersebut (histerisis yang lebar).
      (null)
      Dengan sifat koersivitas tinggi serta desain rotor yang khusus, pada saat tercipta medan magnet berputar pada stator, akan tercipta pula medan magnet pada rotor dengan kutub yang berlawanan. Selanjutnya akan terjadi gaya tarik-menarik antara kutub rotor dan stator, sehingga rotor akan berputar mengikuti putaran medan magnet stator. Pada awal start motor, kecepatan putaran rotor tidak mampu mengikuti penuh kecepatan putar medan magnet stator. Namun tidak lama kemudian, karena sifat koersivitas rotor tadi, maka akan dicapai kecepatan sinkron putaran rotor.
      1. Motor AC Tak Sinkron
        Sesuai dengan prinsip kerja motor listrik AC, rotor motor haruslah sebuah material yang memiliki kutub magnet. Sehingga pada saat kumparan stator teraliri listrik AC dan menciptakan medan magnet putar, rotor magnet akan ikut berputar karena kutub magnet rotor terkunci oleh kutub magnet stator.
        Motor AC tak sinkron juga dikenal dengan nama motor induksi. Istilah tersebut digunakan karena untuk menciptakan kutub magnet rotor, sistem menggunakan induksi elektromagnetik dari medan magnet kumparan stator. Rotor motor induksi bukan sebuah magnet permanen dan tidak pula menggunakan sistem eksitasi. Bentuk rotor didesain sedemikian rupa sehingga jika terinduksi oleh medan elektromagnetik stator, akan tercipta arus listrik pada rotor diikuti dengan terciptanya medan magnet rotor (fenomena elektromagnetik).
         photo Asynchronmotor_animation.gif
        Animasi Motor Listrik Induksi
        (Sumber)
        Sekarang mari kita bahas bagaimana prinsip kerja motor induksi ini. Sumber tegangan AC yang dialirkan ke kumparan-kumparan stator motor, akan menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan putaran sinkron sesuai dengan frekuensi sumber listrik. Medan magnet putar stator tersebut akan menginduksi secara elektromagnetik kepada rotor sehingga tercipta arus listrik pada sisi rotor sesuai dengan hukum Faraday. Arus listrik yang mengalir pada sisi rotor tersebut kembali akan menghasilkan medan magnet pada sisi rotor. Dengan adanya dua fluks medan magnet pada sisi rotor dan stator, maka rotor motor akan mengalami torsi putar mengikuti putaran medan magnet stator. Dari kondisi diam, rotor akan berakselerasi sampai nilai arus listrik terinduksi pada rotor serta torsi seimbang dengan beban motor. Rotor motor akan terus berakselerasi hingga mencapai kecepatan sinkronisasinya. Namun justru pada saat kecepatan sinkron tercapai, arus listrik induksi rotor tidak akan terjadi. Hal ini dikarenakan pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan magnet putar stator, maka tidak akan terjadi pemotongan garis gaya magnet stator oleh rotor, sehingga induksi elektromagnetik tidak berfungsi. Maka dari itu, putaran rotor motor induksi tidak akan pernah mencapai kecepatan sinkron. Kecepatan rotor motor induksi akan selalu lebih rendah sedikit daripada kecepatan medan magnet putar stator. Perbandingan kecepatan antara rotor dan stator ini disebut denganslip.

        Video Animasi Prinsip Kerja Motor Induksi
        Pengklasifikasian motor induksi adalah berdasarkan desain dari rotornya. Ada dua macam desain rotor motor induksi tersebut yakni bentuk sangkar tupai (squirrel cage) serta rotor dengan slip ring(wound type).
        • Motor Induksi Dengan Rotor Sangkar Tupai
          Rotor motor induksi tipe ini berbentuk unik seperti sangkar tupai, maka dari itu diberi nama rotor sangkar tupai. Rotor ini berbentuk silinder yang menjadi satu dengan porosnya. Pada sisi tepi silinder terdapat beberapa batang konduktor (biasanya berbahan tembaga atau aluminium) yang disusun hampir sejajar dengan poros, serta terikat dengan sebentuk cincin pada ujung-ujungnya sehingga nampak menyerupai bentuk sangkar tupai.
          (null)
          Susunan Batang Konduktor Rotor Squirrel Cage
          (Sumber)
          Batang konduktor didesain sedikit sejajar namun juga sedikit miring terhadap poros rotor. Desain ini memiliki beberapa tujuan yakni:
          • Mengurangi suara bising dengungan akibat efek magnetik.
          • Mengurangi fluktuasi torsi pada saat terjadi perubahan kecepatan rotor.
          • Meningkatkan rasio efektifitas proses transformasi (induksi) antara stator dengan rotor.
          • Meningkatkan tahanan rotor karena bobot konduktor yang ringan.
          • Meningkatkan nilai slip untuk torsi tertentu.
          (null)
          Bentuk Rotor Squirrel Cage
          (Sumber)
          Selain batang konduktor, rotor motor squirrel cage juga tersusun atas inti besi. Inti besi tersebut berfungsi untuk menyimpan medan magnet yang dihasilkan oleh batang konduktor. Dikarenakan medan magnet rotor berfluktuasi terhadap waktu, maka konstruksi inti besi ini mirip dengan trafo yakni berupa lembaran-lembaran sehingga dapat mengurangi kerugian energi. Untuk mengurangi efek arus eddy, maka lembaran-lembaran inti besi saling diinsulasi dengan bahan vernis. Sedangkan material inti besi menggunakan besi karbon rendah dan tinggi silikon untuk mengurangi efek arus eddy, serta koersivitas rendah untuk mengurangi kerugian histerisis.
        • Motor Induksi Dengan Slip Ring
          Motor induksi tipe selanjutnya sebenarnya juga menggunakan bentuk sangkar tupai pada batang konduktornya. Hanya saja, rotor motor ini tidak menggunakan inti besi, melainkan menggunakan lilitan kawat kumparan yang dilengkapi dengan slip ring. Namun kumparan dan slip ring rotor tidak digunakan sebagai sistem eksitasi, namun digunakan untuk menciptakan resistansi atau hambatan pada rotor ketika penyalaan awal. Resistansi yang tercipta tersebut akan menghasilkan torsi yang besar saat penyalaan awal. Dengan sistem ini, maka motor induksi dengan slip ring ini akan sangat cocok digunakan pada sebuah beban kerja yang apabila menggunakan motor induksi squirrel cage dapat mengakibatkan arus listrik penyalaan yang terlalu tinggi untuk kapasitas motor induksi squirrel cage tersebut.
          (null)
          Motor Induksi Dengan Slip Ring
          (Sumber)
          Motor induksi dengan slip ring cocok digunakan untuk beban yang memiliki inersia tinggi serta waktu akselerasi yang lama. Hal ini karena dengan motor induksi ini, kita dapat mengontrol kecepatan serta torsi motor. Namun jika sistem kontrol resistansi rotor tidak berjalan dengan baik, dapat dipastikan efek negatif temperatur panas pada rotor akan muncul.
        • Macam-Macam Motor Listrik AC Berdasarkan Jumlah Fase Sumber Listrik
          Motor listrik AC juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah fase sumber listrik AC yang digunakan. Seperti yang telah kita ketahui bersama, sumber listrik AC yang lazim digunakan ada dua macam yakni satu fasa dan tiga fasa. Listrik AC satu fasa memiliki satu saja gelombang sinusoidal tegangan AC, sedangkan listrik AC tiga fasa memiliki tiga gelombang sinusoidal tegangan listrik. 
          IMG_1969.GIF
          Perbedaan Gelombang Listrik AC Fasa Tunggal dengan Tiga Fasa
          (Sumber)
          Perbedaan paling utama antara motor listrik AC tiga fasa dengan satu fasa adalah terletak pada desain kumparan stator motor. Karena listrik AC tiga fasa memiliki arus bolak-balik tiga di saluran, maka paling tidak akan ada enam kumparan kawat pada sisi stator motor AC tiga fasa. Sedangkan karena listrik AC satu fasa hanya memiliki satu saja saluran listrik, maka stator motor AC satu fasa akan hanya memiliki sepasang atau dua kumparan kawat. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu. 
          1. Motor Listrik AC Tiga Fasa
            Listrik AC tiga fasa menciptakan gelombang sinusoidal yang seakan-akan saling bersahutan. Ketiga gelombang tersebut saling memiliki selisih 120º satu sama lain. Fenomena tersebut justru akan memudahkan kita untuk memahami bagaimana proses terjadinya medan magnet putar pada stator motor listrik AC. 
             photo synchronous-motor_03a.gif
            Animasi Motor AC Tiga Fasa
            Gambar animasi di atas sudah pernah kita bahas sekilas pada sub bahasan motor AC sinkron. Kali ini akan kita bahas lebih dalam lagi bagaimana listrik AC tiga fasa dapat dikonversikan menjadi gerakan putaran rotor motor. 
            Nampak pada sisi stator motor animasi di atas terdapat enam lilitan kumparan, dengan dua lilitan untuk masing-masing fasa sumber listrik AC. Dua lilitan untuk masing-masing fasa tersebut memiliki arah lilitan yang saling berkebalikan serta diposisikan saling berseberangan pada stator. Dua lilitan dengan arah lilitan saling berkebalikan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kutub magnet yang saling berkebalikan antara keduanya. 
            Listrik AC tiga fasa tersusun atas tiga gelombang sinusoidal tegangan AC yang terilustrasi pada animasi di atas. Jika kita tinjau salah satu gelombang tegangan listrik, maka naik turunnya gelombang tersebut berkaitan langsung dengan perubahan kutub magnet yang terbangkitkan pada kumparan stator. Bolak-baliknya arus listrik AC akan membuat bolak-balik pula kutub magnet yang terbangkitkan pada kumparan stator. Dengan konfigurasi kumparan stator sedemikian rupa, serta supply ketiga fasa tegangan listrik AC yang bersahutan, maka pada sisi stator motor akan terbangkitkan medan magnet putar dengan kecepatan putaran setara dengan frekuensi listrik AC. 
          Motor Listrik AC Satu Fasa
          Sekarang mari kita bahas bagaimana listrik AC satu fasa dapat dikonversikan menjadi energi mekanis oleh motor listrik AC satu fasa. Listrik AC satu fasa hanya memiliki satu jalur arus listrik bolak-balik. 
           photo 3-phase-motor-gif.gif
          Ilustrasi Medan Magnet Putar Motor AC Tiga Fasa
           photo true-single-phase2.gif
          Ilustrasi Medan Magnet Motor AC Satu Fasa
          (Sumber)
          Nampak pada animasi di atas, bahwa jika pada stator motor listrik AC tiga fasa tersusun enam kumparan dengan konfigurasi yang telah kita bahas di atas, maka medan magnet putar akan terbentuk dengan sendirinya apabila sumber arus listrik disupply ke stator motor. Lain halnya pada motor listrik AC satu fasa, nampak jika hanya menggunakan dua kumparan kawat pada stator, maka medan magnet stator yang terbangkitkan hanya akan bertukar-tukar kutub bolak-balik seiring dengan bolak-baliknya arus listrik satu fasa. Sehingga pada stator motor tersebut tidak akan terbentuk medan magnet putar. Sekalipun demikian, jika rotor motor di atas sekali saja teraktuasi untuk berputar di dalam stator motor tersebut, rotor motor akan terus berputar mengikuti bolak-baliknya medan magnet stator. 
          Dari ulasan di atas dapat sedikit kita tarik kesimpulan bahwa rotor motor listrik AC satu fasa tidak secara otomatis langsung berputar apabila stator motor diberi sumber listrik. Dibutuhkan satu metode khusus untuk membangkitkan torsi awalan terhadap rotor, sehingga sesaat saja rotor mendapatkan torsi putar maka ia akan seterusnya berputar mengikuti medan magnet stator. 
          Berbagai macam metode penyalaan awal motor AC satu fasa telah dikembangkan, dan hal ini yang menjadi dasar pengklasifikasian motor listrik ini. 
          • Motor dengan kutub bayangan (shaded pole)
            Pada setiap kumparan stator motor tipe ini, terdapat kutub bayangan dengan ukuran lebih kecil, dengan jalan melewatkan kawat lilitan ke bagian tersebut seperti pada gambar di bawah ini. Dengan posisi kutub bayangan yang sedemikian rupa tersebut, akan tercipta torsi putar yang cukup untuk memutar rotor pada saat pertama kali penyalaan motor. Rotor akan terus berakselerasi hingga tercapainkecepatan yang seimbang dengan beban motor.

            Diagram Shaded Pole Motor serta Bentuk Aliran Medan Magnetnya
            (Sumber)
          • Motor dengan pemisahan fasa (split phase)
            Motor tipe ini menggunakan dua kumparan tambahan pada stator. Dengan total empat kumparan, masing-masing kumparan disusun melingkar dengan jarak 90º. Dua kumparan tambahan terhubung secara paralel dengan kumparan utama, serta terhubung dengan saklar (sistem pemutus arus). Dengan menggunakan saklar tersebut dua kumparan tambahan hanya teraliri arus listrik pada saat penyalaan awal motor saja. Setelah motor berakselerasi penuh, saklar akan memutus arus listrik.

            Skema Split Phase Motor
            (Sumber)

            Diagram Kabel Split Phase Motor
            (Sumber)
          • Motor split phase dengan kapasitor
            Motor tipe ini memiliki desain yang sama persis dengan tipe split phase sebelumnya. Perbedaannya terletak pada pengggunaan kapasitor sebagai pengganti saklar pada kumparan tambahan. Dengan desain demikian akan didapatkan ikatan medan magnet terhadap rotor yang lebih besar, serta akselerasi torsi per ampere yang lebih besar. Karena kumparan tambahan motor ini terus diberi tegangan listrik, maka faktor daya motir ini menjadi lebih besar dibandingkan jenis motor yang lain. Motor tipe ini sangat cocok jika digunakan untuk menghasilkan kecepatan putar rotor bervariasi.

            Diagram Kabel Split Phase Motor Dengan Kapasitor
            Sumber: